Apakah tidak apa-apa jika saya tidak ingin menikah selamanya?

Image by Pablo Heimplatz on Unsplash

Sebelum membaca artikel ini penulis ingin meyampaikan terlebih dahulu bahwa semua ini adalah berdasarkan opini penulis dan belum tentu sama dengan opini pembaca sehingga penulis berharap agar pembaca bijak dalam bertukar opini atau pengalaman hidup. 

Menikah adalah impian bagi setiap insan manusia dalam menyatukan perasaan, fikiran, waktu, impian dan harapan bersama orang yang mereka pilih dan cintai dalam hidupnya untuk hidup bersama-sama dalam satu rumah. Walau ini berdasarkan opini penulis, mungkin dengan menikah juga membuat keberlangsungan manusia untuk tetap ada karena hanya dengan menikah agama mengizinkan bagi laki-laki maupun perempuan untuk hidup bersama dalam satu rumah dan menghasilkan anak/keturunan dimana anak nantinya memiliki peran dalam keluarga sekaligus menjadi harapan bagi kedua orangtuanya.

Penulis sendiri pada awalnya berfikir bahwa menikah akan menghambat waktu dan kesenangan penulis karena dengan menikah penulis harus membagi waktu bukan hanya untuk ke diri sendiri tetapi juga kepada seseorang yang hidup bersama penulis yang mana hal tersebut akan mengurangi waktu bagi penulis untuk mendapat kesenangan tersendiri, hal seperti ini terfikirkan penulis sejak masih kuliah dan menjalin hubungan namun akhirnya harus berakhir karena salah satunya merasa penulis kurang memiliki waktu padahal penulis kira sudah memberikan waktu yang cukup. Selain itu, pengalaman yang kurang menyenangkan di masa lalu yang membuat penulis belum ingin memikirkan soal pernikahan maupun menjalin hubungan bersama seseorang.

Beberapa waktu sebelum menulis artikel ini entah mengapa ada pertanyaan terlintas di fikiran penulis yaitu "Its okay if i'm not get married?" lebih mudahnya "Apakah tidak apa-apa jika saya tidak menikah?" dalam hal ini bukan mengenai soal tidak menikah lantas menjalin hubungan tanpa ikatan pernikahan melainkan dan terutama bagi mereka yang senang menyendiri dan/atau di pengaruhi masa lalu sehingga tidak ingin menjalin hubungan. Hal ini terfikirkan penulis dikarenakan usia penulis yang sudah menginjak usia matang, beberapa teman yang sudah mulai membangun keluarga bahkan sejak awal lulus kuliah. Sesaat setelah terfikirkan hal tersebut, penulis mencoba mencari jawabannya dan justru mendapat banyak opini di Quora berdasarkan pertanyaan seseorang yang berjudul "Is it okay if I do not get married ever?" (Sumber ada di akhir artikel). 

Tentu ada berbagai macam jawaban disana bahwa ada yang mengatakan It is Okay namun ada juga yang mengatakan It is not okay sehingga berbagai jawaban disana membuat penulis merasa harus memutar otak tentang berbagai kemungkinan di masa mendatang jika penulis memutuskan untuk menikah atau tidak menikah, penulis menyadari bahwa setiap jawaban disana juga dipengaruhi oleh lingkungan sosial budaya di negaranya karena berdasarkan jawaban disana ada beberapa yang menyebut bahwa di negaranya banyak yang memilih untuk tidak menikah tetapi memiliki pasangan hingga memiliki anak.


Penulis lebih fokus pada mereka yang mengatakan bahwa itu not okay ataupun okay namun dengan rentang waktu atau kondisi tertentu dan pada akhirnya lebih menyarankan untuk menikah. Gambar di sebelah kiri contohnya, adalah salah satu jawaban yang cukup membuat penulis berfikir kedepan tentang bagaimana keadaan penulis ketika mulai melewati usia "Keemasan" terutama jika tidak terikat dalam pernikahan. Poin paling penting adalah pada jawabannya yang pertama "It is ok till 35 to 40 years of age but later it will kill your mental health" yang menyiratkan bahwa di usia tersebut kita tidak bisa untuk benar-benar hidup seorang diri, kemudian jawaban jawabannya yang lain mengenai orang-orang terdekat, saudara, sahabat yang juga menikah sehingga akan mulai memiliki sedikit waktu untuk bisa berkumpul bersama terlebih ketika orangtua sudah tidak ada, belum lagi sejumlah stigma dan masalah sosial yang di hadapi. Bagi penulis menjaga kesehatan mental sangatlah penting dengan berbagi cerita, perasaan dan emosi kepada seseorang yang dapat dipercaya karena penulis sendiri sangat merasakan hal ini. Seseorang yang senang menyendiri biasanya memilih untuk tidak bercerita dan memendam mengenai perasaan maupun emosinya karena membutuhkan seseorang yang betul-betul terpercaya untuk bercerita dan melerai perasaan serta emosinya dengan berbagai masukan dan dukungan, selama belum mendapat seseorang yang dapat di percaya maka beban fikiran dan mentalnya akan selalu terpendam, dan memendam tidak selamanya baik di lakukan terlebih jika itu dalam jangka waktu yang lama karena penulis sangat yakin bahwa setiap orang membutuhkan tempat untuk bercerita mengenai perasaan dan emosinya sehingga dengan begitu dapat mengurangi beban fikiran dan menjaga kesehatan mentalnya. Kita bisa saja untuk tidak menikah dan memilih hidup bersama seseorang dalam satu tempat tinggal namun dalam keadaan sosial budaya di indonesia mungkin hal seperti ini tidak cocok dan tidak bisa di lakukan karena salah satunya dapat melanggar norma agama yang juga tertera pada sila ke satu.



Kebanyakan dari jawaban yang penulis baca hampir sama, mengatakan bahwa It is ok untuk tidak menikah hingga usia 35 tahun namun fikirkan soal masa depan terutama saat memasuki usia 40 tahun ke atas selain itu ada hal hal yang tidak di rasakan jika tidak menikah dan melewati berbagai kesempatan terbaik dan hal terpenting dalam bagian kehidupan seperti rasa cinta, merasakan mencintai dan merasa di cintai, melewati kesempatan untuk merasakan betapa bangganya menjadi seorang suami untuk seseorang & menjadi seorang ayah. Selain itu, bayangkan jika kita hidup menyendiri karena tidak menikah serta sudah tidak memiliki orangtua sementara saudara, kerabat dan sahabat sudah mulai berkurang waktunya karena telah berumah tangga sedang kita yang hidup menyendiri esok hari harus mulai berangkat kerja setelah shubuh dan pulang malam hari, tidak ada waktu untuk memasak, mencuci pakaian dsb belum lagi kebutuhan biologis yang juga menjadi kebutuhan setiap manusia kemudian kita jatuh sakit tanpa ada yang segera di mintai bantuan terlebih di usia yang sudah tidak fit lagi.

Dalam pernikahan tentu tidak selamanya akan terasa manis apalagi pahit, akan ada saja berbagai cobaan kehidupan namun hal tersebut sepertinya jauh lebih baik di banding melewatinya sendirian karena ketika berhasil melewati cobaan kehidupan itulah menjadi hal yang baik untuk memperkuat ikatan hubungan serta belajar dari kesalahan/cobaan sebelumnya.

Ilustrasi, Source : Unsplash
Konklusi :
Menikah atau tidak menikah tentu menjadi pilihan hidup setiap orang namun bagi penulis khususnya setelah membaca berbagai jawaban di quora tersebut penulis kira menikah menjadi hal yang sangat penting untuk masa depan. Menjadi tua itu pasti namun yang muda belum tentu merasakan menjadi tua jika tuhan berkehendak lain maka menikah menjadi bagian penting dalam kehidupan karena ada berbagai kebahagiaan, kehangatan dan kebanggaan yang tidak di dapat tanpa pernikahan, kita juga membutuhkan seseorang untuk dapat saling menjaga dan merawat diri terlebih jika masa muda telah berlalu. Kita bisa saja hidup dengan seseorang layaknya berkeluarga tanpa menikah akan tetapi norma dan sosial budaya setiap negara berbeda dan pastinya mendapat perlakuan yang berbeda juga dari masyarakat setempat. Pada dasarnya dari jawaban di atas kebanyakan menjawab It is okay untuk tidak menikah dengan berbagai catatan keadaan dan selama menurut seorang itu tidak apa-apa.

Jadi, bagaimana menurut teman-teman dan pembaca sekalian? Apakah tidak apa-apa jika tidak menikah? Teman-teman dipersilakan memberikan opininya di kolom komentar atau mungkin berbagi pengalamannya selama menikah hal manis dan pahit apa saja yang sudah berhasil di lalui, merasakan menjadi seorang ayah/mamah muda, menjadi suami/istri, menafkahi keluarga, dsb sehingga memberikan ragam pandangan dan warna kehidupan.
Sumber : Quora

Bayu Radityo

Seorang lulusan teknik informatika yang senang dalam berbagi ilmu pengetahuan, dan membuat karya digital berupa photomanipulation dan digital drawing. instagram external-link

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama