Hacker dan Cracker, Siapa kriminal sebenarnya?


Pemikiran yang beredar dan bertahan dimasyarakat selama ini bahwa hacker adalah pelaku berbagai macam perusakan sistem komputer dan menerobos sistem keamanan tanpa ijin, benarkah demikian? Mungkin benar / mungkin salah itu semua bergantung pada pandangan manusia untuk menelaah dan menilai, termasuk penulis ingin menilai dengan sebuah tulisan bahwa siapakah kriminal cyber sebenarnya?

Pengertian dan Sejarah:
Hacker: Seperti yang dilansir Wikipedia bahwa pertama kalinya kata bahasa inggris "hacker" muncul dengan arti positif untuk menyebut seorang yang memiliki keahlian dalam bidang komputer dan mampu membuat program komputer yang lebih baik daripada yang telah dirancang bersama.

Cracker: adalah sebutan untuk mereka yang masuk ke sistem orang lain tanpa izin, untuk tujuan jahat dan lebih bersifat destruktif (merusak), biasanya di jaringan komputer dengan mem-bypass password atau lisensi program komputer, melawan keamanan komputer, men-deface (merubah halaman web) milik orang lain dengan sengaja demi kesenangan dan keuntungan bahkan menghapus data orang lain, mencuri data dan umumnya melakukan cracking untuk keuntungan sendiri.

Pada tahun 1983, istilah hacker mulai berkonotasi negatif dikarenakan untuk pertama kalinya FBI menangkap kelompok kriminal komputer The 414s yang berbasis di Milwaukee, Amerika Serikat. 414 merupakan kode area lokal mereka. Kelompok yang kemudian disebut hacker tersebut dinyatakan bersalah atas pembobolan 60 buah komputer, kemudian pada perkembangan selanjutnya muncul kelompok lain yang menyebut-nyebut diri sebagai peretas. Mereka ini (terutama para pria dewasa) yang mendapat kepuasan lewat membobol komputer dan mengakali telepon (phreaking). Peretas sejati menyebutnya sebagai cracker dan tidak suka bergaul dengan mereka. Peretas sejati memandang cracker sebagai orang malas, tidak bertanggung jawab, dan tidak terlalu cerdas. Peretas sejati tidak setuju jika dikatakan bahwa dengan menerobos keamanan seseorang telah menjadi peretas. Wah..wah.

Dari sejumlah penelusuran penulis dibeberapa forum penulis mendapati bahwa seorang hacker memiliki kode etik/etika dalam menggunakan komputer dan melakukan aksi-aksi hacking-nya. Berikut ini kode etik para hacker :
  • Di atas segalanya, hormati pengetahuan & kebebasan informasi.
  • Memberitahukan sistem administrator akan adanya pelanggaran keamanan/melihat terbukanya celah keamanan yang memungkinkan terjadinya penyusupan.
  • Jangan mengambil keuntungan yang tidak fair dari hack.
  • Tidak mendistribusikan & mengumpulkan software bajakan.
  • Tidak pernah mengambil risiko yang bodoh
  • Selalu mengetahui kemampuan diri sendiri.
  • Selalu bersedia untuk secara terbuka/bebas/gratis memberitahukan & mengajarkan berbagai informasi & metode yang diperoleh.
  • Tidak pernah meng-hack sebuah sistem untuk mencuri uang dan keuntungan sendiri.
  • Tidak pernah memberikan akses ke seseorang yang akan membuat kerusakan.
  • Tidak pernah secara sengaja menghapus & merusak file di komputer yang diretas.
  • Hormati mesin yang diretas, dan perlakukan dia seperti mesin sendiri.
Sedangkan seorang cracker tidak memiliki kode etik/etika karena bersifat merusak dan hanya ingin mendapatkan keuntungan untuk dirinya sendiri.

Dibeberapa forum, penulis menemukan adanya tingkatan hacker, seperti berikut :
Tingkatan Hacker:
  • Lamer: Seseorang tanpa pengalaman dan pengetahuan yang ingin menjadi hacker (wanna-be hacker). Biasanya membaca atau mendengar tentang hacker dan ingin menjadi seperti mereka. Mereka menggunakan komputer hanya untuk main game, IRC, tukar-menukar perangkat lunak bajakan dan mencuri kartu kredit. Melakukan hacking menggunakan perangkat lunak trojan, nuke, dan DoS. Biasanya menyombongkan diri melalui IRC channel. Karena banyak kekurangan untuk mencapai elite, dalam perkembangannya mereka hanya akan sampai tingkat developed kiddie atau script kiddie saja.
  • Script Kiddie: Seperti developed kiddie, Script Kiddie biasanya melakukan aktivitas Lamer. Seperti juga Lamer, mereka hanya mempunyai pengetahuan teknis networking yang sangat minimal dimana biasanya tidak lepas dari GUI. Hacking dilakukan menggunakan trojan untuk menakuti dan menyusahkan pengguna Internet.
  • Developed Kiddie: Sebutan ini terutama karena umur kelompok ini masih muda (ABG) dan masih sekolah. Mereka membaca tentang metode hacking dan caranya di berbagai kesempatan. Mereka mencoba berbagai sistem sampai akhirnya berhasil dan memproklamasikan kemenangan ke peretas lainnya. Umumnya mereka masih menggunakan Grafic User Interface (GUI) dan baru belajar hal dasar dari UNIX tanpa mampu menemukan lubang kelemahan baru di sistem operasi.
  • Semi Elite: Hacker ini biasanya lebih muda daripada Elite. Mereka juga mempunyai kemampuan dan pengetahuan luas tentang komputer. Mereka mengerti tentang sistem operasi (termasuk lubangnya (vulnerability)). Biasanya dilengkapi dengan sejumlah kecil program cukup untuk mengubah program eksploit. Banyak serangan yang dipublikasi dilakukan oleh hacker tingkat ini. Sialnya oleh para Elite mereka sering kali dikategorikan Lamer.
  • Elite : Juga dikenal sebagai 3l33t, 3l337, 31337 atau kombinasi dari itu; merupakan ujung tombak industri keamanan jaringan. Hacker ditingkat ini memahami sistem operasi, sisi luar dalam, sanggup mengkonfigurasi dan menyambungkan jaringan secara global dan sanggup melakukan pemrograman setiap harinya. Sebuah anugrah yang sangat alami bahwa mereka biasanya efisien & terampil dalam menggunakan pengetahuannya dengan tepat. Mereka seperti siluman yang dapat memasuki sistem tanpa terdeteksi, walaupun mereka tidak akan menghancurkan data-data yang ditemui. Karena mereka selalu mengikuti peraturan yang ada.
Sedangkan cracker tidak mempunyai hirarki/tingkatan khusus karena sifatnya destructive. Di kutip oleh: closer.forums-free.com
Secara garis besar berikut ini merupakan perbedaan antara Hacker dan Cracker :

a. Hacker
1. Mempunyai kemampuan menganalisa kelemahan suatu sistem atau situs.
2. Hacker mempunyai etika serta kreatif dalam merancang suatu program yang berguna bagi siapa saja.
3. Seorang Hacker tidak pelit membagi ilmunya kepada orang-orang yang serius atas nama ilmu pengetahuan dan kebaikan.

b. Cracker
1. Mampu membuat suatu program bagi kepentingan dirinya sendiri dan bersifat destruktif (merusak) dan menjadikannya suatu keuntungan.
2. Bisa berdiri sendiri atau berkelompok dalam bertindak.
3. Mempunyai situs atau channel IRC yang dirahasiakan, hanya orang-orang tertentu yang bisa mengaksesnya.
4. Mempunyai IP yang tidak bisa dilacak.
5. Kasus yang paling sering ialah Carding yaitu Pencurian Kartu Kredit, kemudian pembobolan situs dan mengubah segala isinya menjadi berantakan.

Akibat yang Ditimbulakan oleh Hacker dan Cracker:
Hacker : membuat teknologi internet semakin maju karena hacker menggunakan keahliannya dalam hal komputer untuk melihat, menemukan dan memperbaiki kelemahan sistem keamanan dalam sebuah sistem komputer ataupun dalam sebuah software, membuat gairah bekerja seorang administrator kembali hidup karena hacker membantu administrator untuk memperkuat jaringan mereka.

Cracker : merusak dan melumpuhkan keseluruhan sistem komputer, sehingga data-data pengguna jaringan rusak, hilang, ataupun berubah.

Hubungannya Peretas Topi Putih dengan Peretas Topi Hitam:
Seperti yang di kutip oleh Wikipedia, bahwa "White Hat Hacker" (Peretas Topi Putih) adalah istilah teknologi informasi yang mengacu kepada peretas yang secara etis menunjukkan suatu kelemahan dalam sebuah sistem komputer. White hat secara umum lebih melindungi sebuah sistem daripada melancarkan aksinya untuk kejahatan dimana bertentangan dengan black hat yang lebih memfokuskan aksinya kepada bagaimana menerobos sistem tersebut demi keuntungan pribadi.

Mengenai "Black Hat Hacker" (Peretas Topi Hitam), komunitas hacker ini adalah komunitas orang yang memiliki minat besar dalam pemrograman komputer dan sering menciptakan perangkat lunak destructive yang mengandung virus, seperti software untuk membajak software lain (crack software). Orang-orang ini sekarang mengacu pada cyber-kriminal hacker sebagai "cracker".

Pada dasarnya penulis berusaha berbagi tentang apa yang penulis temui dan ketahui, penulis juga bukan seorang hacker / cracker, sedangkan bagi kita yang pengguna awam menggunakan komputer untuk bekerja sehari-hari agar dapat berhati-hati saat mendownload / menggunakan software bajakan yang rentan terhadap serangan hacker/cracker. Terimakasih, semoga bermanfaat.
Bayu Radityo

Seorang lulusan teknik informatika yang senang dalam berbagi ilmu pengetahuan, dan membuat karya digital berupa photomanipulation dan digital drawing. instagram external-link

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama