Tips mencegah Malware dan Ransomware di Windows 7/8/10

Sumber: Pixabay

Maraknya infeksi virus ransomware pada perangkat elektronik seperti komputer dan laptop berbasis windows kian terjadi di indonesia, hal ini penulis dapati dari sejumlah group facebook yang setiap harinya muncul pertanyaan bagaimana mengatasi virus ransomware mulai dari yang hanya mengenkripsi file seperti berikut:
BOOA Ransomware turunan dari DJVU/STOP Ransom

Hingga yang benar-benar mengenkripsi komputer kalian seperti berikut:

Petya Ransomware

Setiap harinya selalu ada pertanyaan baru yang serupa akibat terinfeksi ransomware, sejumlah klaim dari berbagai penanya penyebab komputer / laptopnya terinfeksi ransomware adalah dikarenakan menggunakan software illegal namun tentunya hal tersebut bukan satu-satunya bagaimana ransomware dapat masuk dan menginfeksi komputer korban. Ransomware sendiri bukan virus komputer biasa melainkan sudah termasuk kategori malware (malicious software) yang menggunakan teknik cryptovirology sehingga dapat memblokir/mengenkripsi file hingga perangkat korban agar tidak dapat diakses sama sekali, kemudian pelaku/penyerang memeras korban dengan meminta tebusan agar file/perangkat korban dapat diberikan akses sedangkan tebusan yang diminta biasanya menggunakan mata uang crypto seperti Bitcoin dkk sehingga membuat pelaku sulit dilacak.

Dikarenakan kian maraknya ransomware maka langkah terbaik adalah mencegah ransomware agar tidak menginfeksi perangkat komputer/laptop kita, berikut ini adalah beberapa tips dari penulis agar setidaknya terhindar dari berbagai virus, malware hingga ransomware:
  1. Jangan menggunakan software bajakan
    Tentu peringatan tersebut sudah sangat sering kita dengar namun inilah faktanya bahwa banyaknya komputer terinfeksi ransomware adalah akibat penggunaan software illegal, "tapi saya butuh software tersebut, bagaimana solusinya?" tentu solusinya adalah dengan membeli lisensinya, alternatifnya kita dapat menggunakan linux yang sebagian besar softwarenya tersedia secara gratis.
  2. Jangan menggunakan sistem operasi bajakan
    Peringatan ini tentunya sudah sering didengar juga namun dikarenakan sistem operasi adalah kebutuhan mendasar dari sebuah komputer/laptop maka dalam hal ini ada dua pilihan yang dapat penulis sarankan, yakni membeli lisensinya atau kalian dapat menggunakan sistem operasi windows 10 enterprise evaluation atau versi LTSC dengan 90 hari masa percobaan, setelah 90 hari kalian perlu install ulang kembali, kalian perlu mengetahui terlebih dahulu tentang kedua sistem operasi tersebut apakah cocok atau tidak untuk kalian gunakan, penulis sendiri sudah pernah menggunakannya kurang lebih selama 2 tahun dan tidak pernah ada masalah bahkan terasa lebih aman karena versi yang digunakan adalah versi enterprise yang dikhususkan untuk kalangan bisnis / perusahaan.
  3. Gunakan Antivirus
    Penggunaan antivirus pada sistem operasi windows sangatlah disarankan pasalnya berbagai jenis malware mudah mengincar dan menginfeksi komputer/laptop berbasis sistem operasi windows, kalian dapat menggunakan sejumlah antivirus yang telah teruji dilembaga pengujian antivirus seperti av-lab dan av-comparatives. Adapun antivirus yang dapat penulis rekomendasikan salah satunya adalah Kaspersky Internet Security dimana dalam waktu dua tahun menggunakan KIS benar-benar memberikan perlindungan yang ampuh, selain itu dari segi harga lisensi pun cukup terjangkau dengan minimum berlangganan selama satu tahun. Kalian juga bisa menggunakan versi gratis yang tidak kalah dengan versi berbayar seperti Avast! Free Antivirus atau Kaspersky Free Cloud Antivirus.
  4. Scan di Virustotal
    Virus total menjadi alternatif bagi kalian yang mungkin tidak ingin menggunakan antivirus, kalian dapat menscan setiap file yang telah kalian download ke virustotal.com namun pastikan file tersebut tidak berada didalam arsip (WinRAR, Zip, 7Zip, dsb) terlebih jika arsip tersebut diberi password.
  5. Email dan Link
    Berhati-hatilah saat menerima email yang anda tidak ketahui terlebih jika itu menyematkan link / file yang tidak diketahui karena bisa saja link dan file tersebut adalah malware, jadi sebaiknya tidak sembarang klik link/file dari email yang tidak kalian ketahui.
  6. Jangan gunakan Cheat/Trainer Game
    Bagi kalian yang senang bermain video games menggunakan trainer (cheat) juga perlu berhati-hati pasalnya sejumlah trainer game tersebut bisa saja berupa malware trojan, ada baiknya kalian perlu menscan terlebih dahulu sebelum menggunakannya atau kalian dapat menggunakan wemod trainer.
  7. Scan setiap file yang baru didownload
    Perlu anda ketahui bahwa malware trojan dapat disematkan ke berbagai jenis file / ekstensi tidak hanya pada ekstensi .executable (.exe) tapi bisa juga dalam bentuk .pdf, .docx, .jpg dsb maka pastikan setiap file yang baru kalian download di scan terlebih dahulu.
Bagi kalian yang sudah terinfeksi oleh ransomware ada dua cara untuk mengatasinya yaitu dengan mencari decryptornya di noransom.kaspersky , nomoreransom.org atau organisasi security dan penyedia decryptor lainnya, jika beruntung maka kalian dapat mendecryptnya, namun jika itu varian/turunan baru dan belum ada decryptornya maka kalian tidak dapat berbuat apa" selain merelakan data-data tersebut hilang atau bisa dengan mencari jasa/ahli decryptor. Kalian juga bisa mengidentifikasi tipe dari ransomware yang menginfeksi perangkat kalian di id-ransomware.malwarehunterteam yang dapat mengidentifikasi lebih dari 1000 tipe ransomware namun layanan tersebut tidak dapat mendekripsi ransomware, hanya dapat mengidentifikasi ransomware yang telah mendekripsi berkas Anda. Situs ini akan mengarahkan Anda ke arah yang benar dan memberi tahu Anda jika ada cara mendekripsi berkas.

Jika saat ini kita tengah menghadapi pandemi corona (covid-19) maka sama hal nya dengan ransomware yang menyebar begitu cepat seperti pandemi terlebih sangat sulit untuk mendapatkan decryptornya dan berbagai varian ransomware dapat menghasilkan tipe/turunan baru dengan cepat yang mungkin dapat lebih merugikan dimana hingga saat ini sudah ada lebih dari 1000 tipe ransomware, sehingga kita tidak hanya perlu berhati-hati di dunia nyata tetapi kita juga perlu berhati-hati saat melakukan aktivitas di internet.

Konklusi:
Dari sejumlah tips yang penulis berikan tentunya tidak membuat kalian benar-benar aman dari berbagai virus, malware dan ransomware, kendali utama tetap ada pada pengguna itu sendiri karena infeksi yang terjadi pun akibat adanya intervensi dari pengguna itu sendiri dengan menjalankan file executable / file ilegal lainnya yang mungkin berpotensi jahat.  Pencegahan terbaik terinfeksi ransomware atau malware dan virus komputer lainnya adalah dengan mengedukasi diri pada bagaimana virus dan malware dapat menginfeksi komputer.
Bayu Radityo

Seorang lulusan teknik informatika yang senang dalam berbagi ilmu pengetahuan, dan membuat karya digital berupa photomanipulation dan digital drawing. instagram external-link

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama