![]() |
Team ketik langsung eksekusi atau ketik dulu eksekusi nanti |
Setelah melakukan instalasi mysql dan menghubungkan antara server dan client
kini kita akan mempelajari sintaks dasar pada mysql untuk mengenal tata cara
penulisan dan format perintah yang ada. Perintah pada mysql umumnya sama
dengan bahasa pemrograman lainnya yakni di akhiri dengan semicolon atau titik
koma dan di eksekusi dengan menekan tombol enter, ini berlaku jika menggunakan
command line seperti command prompt windows / terminal linux namun jika
menggunakan program berbasis GUI seperti mysql workbench maka biasanya
disediakan button dan shortcut khusus untuk mengeksekusinya, contohnya seperti
berikut :
show databases;
Tidak ada perbedaan tata cara penulisan kode ketika menggunakan command line
ataupun workbench, hanya saja jika menggunakan workbench kita bisa mengetik
perintahnya terlebih dahulu karena perintah yang diketik tidak akan
tereksekusi jika menekan tombol enter sedangkan di command line setiap baris
perintah yang di akhiri dengan semicolon akan langsung di eksekusi setiap kali
menekan tombol enter. Jika baris perintah belum diakhiri semicolon maka
perintah tersebut tidak akan tereksekusi sampai di akhiri dengan semicolon
contohnya seperti berikut :
insert into geekasmedia values ("asd123as", 1231),
("212312asdas", 1231),
("asd123", 12312");
Biasanya cara tersebut efektif untuk input banyak data sekaligus, penggunaan
tanda petik dua biasa digunakan untuk menyimpan nilai dengan tipe data
karakter (huruf, angka, simbol) sedangkan jika itu angka maka tidak
memerlukan tanda petik dua. Di mysql juga tidak membedakan huruf besar
maupun huruf kecil (case isensitive) selama perintah / query diketik dengan
benar, contoh sebagai berikut :
sHoW dAtAbAsEs;
Namun kendati tidak membedakan huruf besar maupun kecil kita tidak dapat
membuat database dan tabel yang sudah ada walaupun diketik dengan huruf
kecil besar yang berbeda seperti berikut :
Dikarenakan ada banyak perintah pada SQL maka seringkali perintah-perintah
tersebut di kategorikan menjadi beberapa kategori, berdasarkan wikipedia
terdapat tiga kategori utama yakni :
- DDL - Data Definition Language
- Create, drop, alter, rename, truncate, comment
- DML - Data Manipulation Language
- Insert, update, delete
- DQL - Data Query Language
- Select
Beberapa kategori lainnya:
- DCL - Data Control Language
- Grant, revoke
- TCL - Transsaction Control Language
- Set transaction, savepoint, rollback, commit
Ada juga penggunaan clause yang dijadikan sebagai kondisi /
acuan bagaimana data disajikan (tampilkan):
- Union
- Where
- Having
- Group by
SQL aggregate :
- Min
- Max
- Sum
- Avg
- Count
SQL agregate adalah fungsi dimana nilai dari satu atau beberapa baris
data dikelompokkan bersama untuk membentuk nilai ringkasan tunggal,
lihat tabel berikut:
![]() |
tabel dosen |
Pada tabel dosen terdapat jenis kelamin laki-laki dan perempuan lalu
penulis ingin mengetahui ada berapa banyak dosen berdasarkan gendernya
baik laki-laki maupun perempuan, maka disinilah fungsi agregate
digunakan sehingga dapat ditampilkan seperti berikut:
SQL Join:
- Inner Join
- Left Join
- Right Join
- Full Join
Pada SQL juga terdapat berbagai perintah join yang berfungsi untuk
menampilkan data dengan menggabungkan beberapa tabel dengan
mengidentifikasi baris (record) berdasarkan kolom yang dijadikan sebagai
referensi untuk bergabung, contohnya pada tabel berikut:
![]() |
tabel gaji |
Dapat dilihat pada tabel gaji menyimpan data
dosen_id
dan kolom inilah yang dijadikan sebagai kolom referensi untuk membangun
hubungan (relasi) dengan tabel dosen sehingga dapat menampilkan data
join seperti berikut:
Inilah yang dimaksud dengan model relasional, operasi join atau
menggabungkan antar tabel diperlukan untuk menghindari redudansi data.
Itulah sintaks dan perintah dasar pada MySQL, untuk pembahasan lebih
lanjut silahkan lihat halaman daftar isi.